02 Mei 2010

Teknik Radiografi Usus Halus (Small Bowl Series)

PENGERTIAN
Suatu pemeriksaan radiografi pada bagian usus halus dengan menggunakan sinar-x dan bantuan media kontras positif untuk menegakkan diagnosa. Disebut juga dengan pemeriksaan Small Bowl Series ( SBS ).

INDIKASI
• Enteritis
• Ileus obstructif (paralitic/adinamik dan mekanik).
• Meckel’s diverticulum.
• Neoplasma (Adenoma & leiomiomas, karsinoid, lipoma 7 adenikarsinoma).
• Celiac disease (Malabsorbsion disease).
• Whippler disease (Pelebaran usus kecil).

KONTRA INDIKASI
• Persangkaan perforasi tidak boleh menggunakan BaSO4 (water soluble kontras : urografin, iopamiro).
• Obstruksi usus besar.

PERSIAPAN PASIEN
 Tanyakan riwayat alergi terhadap iodium maupun barium.
 Tanyakan apakah pasien mengkonsumsi obat-obatan saat ini.
 Apabila pasien wanita dalam usia produktif, tanyakan apakah pasien sedang hamil atau tidak.
 Pasien diberi penjelasan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan (kooperatif).
 Dua hari sebelum pemeriksaan, pasien makan makanan yang lunak/rendah serat, misalnya bubur kecap untuk mencegah pembentukan gas akibat fermentasi.
 24 jam sebelum pemeriksaan pasien puasa.
 Delapan jam sebelum pemeriksaan pasien minum obat pencahar agar colon bebas dari fecal material dan udara.
 Selanjutnya pasien puasa sehingga pemeriksaan selesai dilakukan.
 Pasien tidak diperbolehkan mengkonsumsi obat – obatan yang mengandung substansi radioopaque seperti steroid, pil kontrasepsi, dan lain-lain.
 Selama puasa pasien dinjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara untuk meminimalisasi udara dalam usus.
 Melepaskan benda-benda logam yang dapat mengganggu gambaran pemeriksaan.
 Penandatanganan Informed Consent. Petugas harus hati-hati dan selalu memastikan pasien telah diberikan penjelasan dan menandatangani informed consent.

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
• Pesawat x-ray dan fluoroskopi.
• Baju pasien.
• Gonad shield.
• Apron.
• Sarung tangan Pb.
• Kaset dan film ukuran 30 x 40 cm2.
• Bengkok.
• Lysolm/grid.
• X-ray marker.
• Time marker.
• Tissue/Kertas pembersih.
• Media kontras positif = BaSO4 : air hangat (1 : 4).
• Media kontras negatif (tablet efferfecent, natrium sulfas, sprite,dan lain-lain).
• Obat emergency seperti dexametason, delladryl, dan lain-lain.
• Sendok/straw (pipet) dan gelas.

PROSEDUR PEMERIKSAAN

Follow Trough
• Pasien diberi minum barium sulfat encer (8 ons ditambah 1 gelas air matang hangat).
• Dibuat foto PA setelah 30 menit untuk melihat duodenum.
• Dibuat spot foto pada daerah yang dicurigai terdapat kelainan.

Pemeriksaan usus halus secara langsung
• Dibuat plain foto.
• Pasien minum barium encer.
• 15/30 menit post minum BaSO4 dibuat foto.
• Dibuat foto dengan interval 15–30 menit selama 2 jam.
• Dibuat foto dengan interval 1 jam sampai media kontras masuk kedalam seikum/colon ascendens.
• Kontras sampai kedaerah seikum kurang lebih 2–4 jam tergantung kondisi pasien.
• Pada daerah yang dicurigai dibuat spot foto.
• Kriteria : Seluruh bagian usus halus tercover pada radiograf, lambung terlihat pada radiograf, “time marker” terlihat pada radiograf, columna vertebrae terlihat pada pertengahan, tidak ada rotasi dari pasien, pemeriksaan lengkap memperlihatkan barium mengisi sampai pada seikum.

Metode Enteroclysys
• Media kontras masuk pada usus halus melalui kateter enteroclysis (selling tube) yang dimasukkan melalui hidung menuju lambung dan masuk pada duodenoyeyunal junction.
• Kateter masuk pada usus halus diikuti fluoroskopi dengan guide wire.
• Bagian luar dari selling tube dihubungkan dengan spuit yang berisi media kontras.
• Kolon harus bersih dari sisa makanan dan udara agar tidak mengganggu gambaran usus halus.
• Volume kontras 100 ml/menit diikuti pembuatan foto baik dengan melakukan kompresi maupun tidak.

Metode Enteroclysys dengan double kontras
• Disuntikan bahan kontras negative melalui selling tube yaitu udara atau metal sellulosa saat media kontras sampai sekum.
• Pada saat pemasukkan media kontras, dibuat spot foto pada daerah–daerah yang dicurigai kelainan.
• Dibuat full foto proyeksi AP, PA, Oblique dan lateral.
• Setelah selesai kateter dicabut, pasien minum banyak air/diurus – urus agar kontras cepat keluar.
• Pemeriksaan ini digunakan pada kasus ileus, enteritis atau sindrom malabsorbsi.

Keuntungan metode enteroclysys
• Pemeriksaan usus kecil lebih cepat.
• Dapat menggunakan media kontras negatif.
• Pasien yang kondisinya lemah masih bisa dilakukan.
• Pasien dengan kondisi ileus masih dimungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan.

Kelemahan metode enteroclysys
• Pemasukan kateter selling tube sangat sulit.
• Pasien kurang nyaman pada saat pemasukkan kateter.
• Kemungkinan terjadi goresan oleh kateter pada dinding mukosa usus.
• Pasien bisa muntah pada saat pemasukkan kateter.

Metode Intubation (Barium Enema)
• Single lumen kateter (nasogastric tube) dimasukkan pada proksimal jejunum (double lumen/Miller-Abbot) digunakan untuk terapi.
• Pemasukkan kateter diikuti dengan fluoroskopi mulai dari hidung, esophagus, lambung, duodenum dan jejunum.
• Bagian luar kateter dihubungkan dengan spuit yang berisi bahan media kontras (baik BaSO4 atau iodium)
• Bahan water soluble dicampur dengan media kontras.
• Dibuat radiograf baik secara konvensional maupun dengan menggunakan fluoroskopi sesuai kebutuhan (AP, PA, Lateral atau oblique).

PROYEKSI PEMOTRETAN
 PA, AP, Lateral, Oblique
 Batas atas kaset Proc.Xyphoideus, BB kaset simphisis pubis
 CR tegak lurus film, CP pada MSP menuju pertengahan film
 Exposi pada saat expirasi dan tahan nafas
 Digunakan waktu exposure sesingkat mungkin u/ pergerakan
 Proteksi radiasi dg gonald shield.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trnslate by

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google