Tujuan utama pertolongan adalah untuk :
• Mempertahankan penderita tetap hidup
• Membuat keadaan penderita tetap stabil
• Mengurangi rasa nyeri, ketidak-nyamanan dan rasa cemas
Sangat penting untuk mengetahui tahap – tahap pemberian pertolongan pertama, terutama pada keadaan yang membahayakan jiwa. Misal dimana denyut jantung dan pernapasan telah berhenti, pendarahan, tersedak, tenggelam, tersengat aliran listrik, dan keracunan. Idealnya, pemberi pertolongan pertama sebaiknya pernah mengikuti kursus cara – cara pertolongan pertama. Tetapi setiap orang, baik telah mengikuti kursus atau belum, seharusnya berusaha untuk memberikan pertolongan pertama pada kasus gawat darurat dimana jiwa penderita terancam. Baca dan pelajari langkah – langkah yang harus dilakukan dalam keadaan yang mengancam jiwa seseorang, dan lakukan dengan tenang dan penuh percaya diri.
Tahapan – tahapan penting dalam P3K
Pada keadaan gawat darurat, berikan pertolongan pertama dengan urutan sebagai berikut :
(Ingat bila pernapasan berhenti dalam 2-3 menit akan terjadi kerusakan otak dan dalam 4-6 menit akan terjadi kematian)
1. Bila mungkin, minta orang lain untuk memanggil dokter / ambulan, sementara anda melakukan pertolongan pertama.
2. Periksa pernapasan. Bila berhenti, segera mulai dengan pernapasan (resusitas) mulut ke mulut. Prioritas utama adalah mengusahakan penderita bernapas kembali kecuali pada penderita kasus tersedak.
3. Periksa adanya pendarahan hebat. Bila ada, hentikan pendarahan.
4. Bila menduga adanya cedera tulang belakang, jangan merubah posisi penderita. (Cedera tulang belakang bisa terjadi bila penderita jatuh dari tempat tinggi, kecelakaan lalu lintas yang serius, atau mengalami rasa kebal / hilang rasa / tidak bisa menggerakkan anggota tubuh atas ataupun bawah).
5. Bila penderita pingsan tetapi pernapasan normal tanpa cedera tulang belakang, baringkan dalam posisi istirahat.
6. Jangan meninggalkan penderita sebelum petugas medis datang. Bila anda sendirian dan tidak mungkin memanggil petugas medis, tetapi tidak ada cedera tulang belakang dan keadaan penderita cukup stabil, bawa penderita ke unit gawat darurat di rumah sakit / Puskesmas terdekat.
Resusitas dari mulut ke mulut
Penolong bisa melakukan langkah – langkah :
1. Baringkan penderita terlentang pada alas yang keras.
2. Tolong lehernya, dan tengadahkan kepala supaya jalan napas lurus.
3. Buka mulut dan angkat setiap sumbat (termasuk gigi palsu) dengan jari – jari Anda.
4. Pencet hidung sampai tertutup.
5. Ambil napas panjang, dan tutupkan mulut Anda ke mulut penderita.
6. Hembuskan napas kuat – kuat ke dalam mulut penderita cukup stabil, bawa penderita ke unit gawat darurat di rumah sakit / Puskesmas terdekat.
Baca dan pelajari langkah – langkah yang harus dilakukan pada keadaan yang mengancam jiwa dan lakukan dengan tenang serta penuh percaya diri.
Resusitas jantung paru – paru (Cardiopulmonary Resuscitation/CPR)
Ini adalah langkah – langkah penyelamatan jiwa seseorang dimana denyut jantung telah berhenti. CPR adalah kombinasi dari masase jantung dari luar dan resusitasi mulut ke mulut. Untuk melakukan CPR dengan seharusnya Anda sudah mengikuti latihan sehingga berkurang kemungkinan Anda melakukan kesalahan yang malah bertambah cedera pada penderita. Instruksi di bawah ini adalah untuk penyegaran kembali :
Apa yang bisa dilakukan penolong
1. Berlutut di samping penderita.
2. Letakkan dasar telapak tangan pada dasar telapak tulang dada, dan tumpangkan dasar telapak tangan Anda yang lain di atas telapak tangan yang pertama. Jari – jari tangan jangan menyentuh dada.
3. Dengan lengan yang lurus, condongkan badan ke muka sehingga bahu Anda di atas tulang dada penderita.
4. Tekan tulang dada ke bawah sampai 4-5 cm pada orang dewasa.
5. Dengan kedua tangan tetap di dada penderita, condongkan badan ke belakang dan biarkan tulang dada penderita kembali ke posisi normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar