21 Februari 2010

Teknik Pemeriksaan Kedokteran Nuklir (Renografi Kaptopril)

1. PENGERTIAN
Merupakan modifikasi dari renografi konvensional yang dapat membantu para klinisi dalam menegakkan diagnosa pada hipertensi renovaskuler (HTRV).

2. PRINSIP PEMERIKSAAN
Dengan memberikan 25 – 50 mg kaptopril sebelum pemeriksaan atau dengan memberikan 2,5 mg enalapril.

3. KAPTOPRIL
Adalah salah satu obat yang termasuk dalam golongan ACE Inhibitor yang dapat digunakan sebagai suatu stressor pada ginjal.

Fungsi Kaptopril
• Memperburuk atau membuat gangguan fungsi dari ginjal pada kasus renovaskuler tetapi bukan pada kasus hipertensi esensial.
• Meningkatkan aliran darah sehingga memperbaiki fungsi ginjal.
• Menghambat vasokontriksi arteriolar glomerulus, aliran urin, dan retensi garam di ginjal yang sakit.
• Pada ginjal dengan SAR (Stenosis Arteri Renalis), penurunan fungsi akan terlihat setelah pemberian katopril.

4. INDIKASI
Hipertensi Renovaskuler (HTRV)

5. RADIOFARMAKA
Tc– 99m MAG3 sebanyak 5 mCi atau 300 µCi I-131 Hippuran disuntikkan intravena secara bolus melalui vena mediana cubiti

6. PERSIAPAN PENDERITA
• Penderita dewasa minum 400 ml air 20-30 menit sebelum pemeriksaan.
• Penderita anak-anak diberikan volume cairan sesuai dengan berat badan.
• Tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan renogram bersamaan dengan pemeriksaan IVP1 jam sebelum pemeriksaan, penderita diberikan 25 – 50 mg kaptopril atau 2,5 mg enalapril per oral.
• Penderita harus mengosongkan vesika urinaria sebelum pemeriksaan.
• Tekanan darah dipantau sebelum pemberian kaptopril dan setiap interval waktu 5 menit setelah pemberian kaptopril.
• Jika tekanan diastol turun sebesar 10 mmHg atau lebih selama pemantauan, maka ini merupakan tanda bahwa efek kaptopril telah bekerja dan renografi sudah bisa dimulai.
• Jika hal ini (point 4) tidak terjadi maka pemeriksaan dapat dimulai 1 jam setelah pemberian kaptopril.
• Penderita dianjurkan puasa minimum 4 jam sebelum pemberian kaptopril, namun selama puasa penderita diperbolehkan minum air putih agar status hidrasi pada pasien tetap terjaga
• Penderita diperintahkan untuk menghentikan obat-obatan antara lain ACE Inhibitor selama ± 3 hari dan obat Agiotensin II dan diuretik selama 2 hari
• Apabila radiofarmaka yang digunakan 131I – Hippuran maka 15 menit sebelum pemeriksaan penderita diberikan 1 cc larutan lugol.

7. PERALATAN
• Kamera gamma dengan kolimator LEHR untuk Tc-99m MAG3 dan medium energy collimator untuk I-131 Hippuran.
• Energy setting untuk low energy pada puncak 140 keV dan medium energy pada puncak 364 keV
• Window width : 20%
• Teknik pencitraan dinamik
• Matrix 128 x 128 pixels
• Protokol akusisi : Frame / time I : 6 frame / 10 detik
• Protokol akusisi : Frame / time II : 15 frame / 1 menit

8. PROSEDUR PEMERIKSAAN
• Posisi penderita supine atau tidur terlentang.
• Detektor ditempatkan sedemikian rupa hingga ginjal dan vesika urinaria berada dalam lapang pandang pencitraan dari proyeksi posterior.
• Radiofarmaka dan kaptopril disuntikkan pada vena mediana kubiti secara bolus

9. PEMROSESAN DATA
Seluruh data kasar digabung, kemudian dibuat ROI pada kedua ginjal serta dibawah kedua ginjal untuk substraksi latar belakang yang kemudian didapatkan kurva aktivitas terhadap waktu.

10. PENILAIAN
Penilaian pada umumnya berdasarkan penilaian kuantitatif terhadap kurva renogram. Penilaian semi kuantitatif berdasarkan rekomendasi Working Party on Diagnostic Criteria of Renovascular Hypertension with Captopril Renography adalah sebagai berikut :
1) Derajat 0 menunjukkan keadaan normal
2) Derajat 1 dapat menunjukkan perlambatan ringan dari fase sekresi (fase 2) atau penurunan aktivitas maksimal atau waktu puncak abnormal yaitu sektar 6-11 menit atau fase sekresi turun dengan lamban
3) Derajat 2A menunjukkan perlambatan fase sekresi dan Tmaks, dengan fase ekskresi
4) Derajat 2B menunjukkan perlambatan fase sekresi, Tmaks tanpa fase ekskresi
5) Derajat 3 menunjukkan penurunan yang nyata atau penangkapan radiofarmaka tidak ada sama sekali

11. NILAI
• Probabilitas tinggi untuk hipertensi renovaskular, bila perubahan dari satu atau lebih derajat (termasuk 2A>2B) pra dan pasca kaptopril
• Probabilitas rendah ditunjukkan pada derajat 0 pasca kaptopril
• Intermidiate menunjukkan renografi awal abnormal tanpa ada perbedaan antara pra dan pasca kaptopril

12. PENILAIAN KUANTITATIF LAIN
• Perubahan fungsi terpisah (split renal function) dengan nisbah 60% – 40%.
• Perpanjangan waktu transit parenkim.
• Aktivitas residual korteks (cacahan pada 20 – 30 menit versus cacahan pada puncak).
• Perubahan laju filtrasi glomerulus total (penurunan 15% atau lebih) yang berguna untuk mendeteksi stenosis arteri renalis bilateral atau pada pasien dengan hanya satu ginjal.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trnslate by

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google